Batuan pembentuk lithosfer
Jenis-jenis batuan :
a.
Batuan Beku :
batuan yang terbentuk karena magma pijar mendingin menjadi padat
Jenis batuan beku : batuan
beku tubir/batu beku dalam (granit, batolit, lakolit, bauksit, mika,
asbes, gabro), batusn leleran/batu beku luar (batu apung,obsidian,
belerang), batuan korok/batu beku gang (granit fosfir)
b.
Batuan Sedimen :
batuan yang terbentuk melalui proses sedimentasi (pengendapan)
Berdasarkan prantaranya ;
batuan sedimen aris/Aeolis (tanah los, tanah tuf, dan tanah pasir di gurun),
batuan sedimen glasial (moraine), batuan sedimen aquatis (breksi, konglomerat,
batu pasir)
Berdasarkan tempat
pengendapannya ; batuan sedimen limnis/lakusture/danau (tuff danau, tanah liat
danau), batuan sedimen kontinental/darat (lempung liat, tanah liat sungai,
pasir sungai, bukit pasir/gurun), batuan sedimen marine/laut ; tanah liat laut,
lumpur biru di laut, lumpur merah)
c. Batuan
Metamorf/Malihan : batuan yang berubah sifat/susunan kimianya atau fisiknya
Jenis batuan metamorf ;
karena suhu tinggi (besi dari bijih besi, timah dari bijih timah, marmer dari
batu kapur, antrasit dari batu bara), karena tekanan tinggi (batu pasir dari
pasir), karena tekanan dan suhu tinggi/dinamo (batu sabak dari lempung, schist,
dan shale)
Tektonisme : Pergeseran lempeng
Nama-nama Lempeng yang terdapat di
dunia : Eurasia, Amerika, Afrika, Pasifik, India-Australia, dan Antartika
Bukti Gerakan-gerakan Lempeng :
a.
Dua lempeng saling menjauh (Divergen) : Contoh pembentukan gunung api di Pematang Tengah Samudera
di Lautan Pasific dan Benua Afrika
b. Dua lempeng saling bertumbukan (Konvergen) : Contoh kasus ini
dapat kita lihat di Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan busur pulau Jepang
(Japanese island arc)
c. Dua lempeng saling berpapasan (Transform) : Contoh sesar jenis ini
adalah Sesar San Andreas di California
Jenis Tektonisme
a. Gerakan epirogenetik : gerak/pergeseran bumi yang relatif
lambat, dalam waktu yang lama, dan meliputi wilayah yang luas. Peristiwa ini
menghasilkan bentuk muka bumi :
1. Gerak epirogenetik positif : gerak turunnya daratan
sehingga kelihatannya permukaan air laut naik contohnya : turunnya kepulauan
Maluku
2. Gerak epirogenetik negatif : gerak naiknya daratan sehingga
kelihatannya permukaan air laut turun
Contohnya : naiknya Pulau Timur dan Pulau Buton
b. Gerak orogenetik : gerakan yang lebih cepat, waktu yang
singkat dan wilayah yang sempit. Peristiwa ini menghasilkan bentuk bumi menjadi
:
1. lipatan (folding) terdiri dari Sinklinal (lembah lipatan)
dan antiklinal (puncak lipatan)
Jenis-jenis lipatan : a. lipatan tegak, b.
lipatan miring, c. lipatan rebah, d. lipatan menggantung, e. lipatan isoklin,
f. lipatan kelopak
2.
Patahan (faulting)
terdiri dari Horst (tanah yang mengalami penaikan), Graben/slenk (depresi/
tanah yang turun), fleksur/tanah bungkuk
Vulkanisme : Proses terbentuknya gunung api
1. Intrusi magma :
magma yang bergerak naik dari bagian dalam (dapur) magma, menerobos ke
lapisan-lapisan batuan di atasnya melalui retakan-retakan atau celah-celah
tetapi tidak sampai keluar permukaan bumi yang kemudian membeku karena
mengalami proses pendinginan. Intrusi magma menghasilkan bentuk-bentuk :
Batolit (terbentuk di dalam dapur magma), lakolit (berbentuk cembung), sills
(bentuknya tipis dan lebar)
2. Ekstrusi magma :
magma yang jika dalam aktivitasnya mencapai permukaan bumi, menyebabkan
terjadinya suatu letusan (erupsi).
Jenis erupsi :
1. Erupsi Eksplosif : letusan yang disertai ledakan
karena adanya tekanan gas magmatic yang kuat
2. Erupsi efusi :
letusan yang hanya menyemburkan awan panas
Berdasarkan cara keluarnya
magma erupsi dibagi :
a.
Erupsi linear atau
erupsi retakan : magma keluar melalui pecahan kulit bumi yang memanjang
b.
Erupsi sentral :
magma yang keluar melalui sebuah lubang
Material Vulkanik :
a. Lava : aliran
magma cair yang sampai di permukaan bumi
b. Lahar : aliran
lumpur atau pasir sebagai hasil campuran lava dengan air hujan
Lahar Dingin : batu, pasir,
dan debu yang bercampur dengan air hujan
Lahar Panas : aliran lumpur
panas tercampur dengan air
c. Efflata (benda
padat) terdiri dari : efflata allogen (batu-batuan sekitar pipa kaewah yang
ikut terlempar), efflata antigen/phyroclastic (berasal dari magma sendiri
seperti bom/pasir, lavili/batu kerikil seperti kelereng atau kacang, pasir
vulkanik yang berukuran kkecil, abu vulkanik/material padat yang halus)
d. Gas
Vulkanik/Ekshalasi seperti solfatar (H2S), mofet (CO2),
fumarol (tempat yang mengeluarkan uap air)
Bentuk Gunung Api
1. Gunung api
PERISAI/tameng : lereng yang sangat landai, disebabkan oleh lavanya yang sangat
cair sekali. Contohnya Gunung Mauna Loa dan Kilanca di Hawai
2. Gunung api
MAAR/Corong : terbentuk danau kawah, disebabkan oleh letusan eksplosif yang
meledak terjadi hanya satu kali. Bahan yang dikeluarkan berupa efflata.
Contohnya Gunung Lamongan di Jawa Timur
3. Gunung api
STRATO/Kerucut : bentuknya seperti kerucut, disebabkan oleh eksplosif yang
disertai dengan efusif secara bergantian. Bahannya berlapis-lapis. Contohnya
Gunung Merapi, Gunung Papandayan, Gunung Agung di Bali umumnya gunung di
Indonesia.
Tipe Letusan Gunung Api
1.
Tipe Hawai : lava
cair benar, tekanan gas rendah, dapur magma sangat dangkal
2.
Tipe Stromboli :
lava cair benar, tekanan gas sedang, dapur magma dangkal
3.
Tipe Perret : lava
cair, tekanan gas sangat tinggi, dapur magma sangat dalam
4.
Tipe Vulkano Lemah
: lava cair, tekanan gas sedang, dapur magma dangkal
5.
Tipe Vulkano Kuat
: cair, tekanan gas sangat tinggi, dapur magma dalam
6.
Tipe Merapi : lava
kurang cair, tekanan gas rendah, dapur magma sangat dangkal
7.
Tipe St. Vincent :
lava kurang cair, tekanan gas sedang, dapur magma dangkal
8.
Tipe Pelee : lava
kurang cair, tekanan gas sangat tinggi, dapur magma dalam
Seisme : Getaran di permukaan bumi
Istilah-istilah Gempa :
Isoseista
: garis yang menghubungkan tempat yang INTENSITASNYA SAMA
Plesoseista : garis yang mengelilingi tempat
yang MENGALAMI KERUSAKAN TERHEBAT
Homoseista : garis yang menghubungkan tempat
yang dilalui GEMPA PADA WAKTU YANG SAMA
Mitigasi Gempa yaitu pengendalian, pencegahan dan
penanganan masalah gempa
Macam-macam gelombang gempa :
Gelombang tranvesal (naik turun)
Gelombang longitudinal (merapat – merenggang)
Gelombang memanjang